KLUNGKUNG POS BALI – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Putri Suastini Koster melanjutkan agenda menyapa dan berbagi dengan kelompok masyarakat yang membutuhkan uluran tangan seperti lansia, difabel, balita gizi buruk/kurang gizi dan ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK).
Putri Koster beserta jajaran pengurus TP PKK Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung turun ke dua desa yaitu Desa Jumpai dan Desa Sulang, Jumat (20/5). Di masing-masing desa, dia membagikan 1 ton beras untuk 50 orang dengan rincian penerima terdiri dari 10 orang balita gizi buruk/kurang gizi, 10 orang ibu hamil KEK,10 orang lansia, 10 orang penyandang disabilitas dan 10 kader PKK.
Di samping itu diserahkan pula bantuan susu dengan jumlah variatif yaitu 8 kotak untuk balita gizi buruk/kurang gizi, 2 kotak untuk masing-masing difabel, ibu hamil dengan KEK dan lansia. Selain itu, seluruh penerima bantuan juga memperoleh 1 krat telur.
Putri Koster menegaskan komitmennya dalam mendorong penurunan angka stunting. “Jumlahnya memang tak banyak, tapi tetap harus mendapat perhatian agar angka stunting di Daerah Bali dapat segera dituntaskan,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa stunting mesti mendapat perhatian serius karena mengancam keberlangsungan generasi penerus bangsa. Lanjutnya, stunting dapat diartikan sebagai gagal tumbuh kembang di mana tinggi dan berat badan anak tak sesuai dengan usianya. “Jika tak diatasi, stunting akan mempengaruhi perkembangan otak anak,” jelasnya.
Oleh sebab itu, ia minta kader Posyandu proaktif terhadap potensi stunting di lingkungan masing-masing. “Kalau ada kasus stunting, segera fasilitasi ke layanan kesehatan terdekat,” dorongnya.
Putri Koster juga menyinggung pentingnya seorang ibu menjaga kesehatan pada masa kehamilan. Seorang ibu yang tengah mengandung buah hati diminta rutin memeriksakan diri ke bidan agar potensi kelainan pada janin bisa terdeteksi sedini mungkin.
Pada bagian lain, wanita yang dikenal memiliki segudang talenta ini mengajak masyarakat merawat para lansia dengan baik dan memberi perhatian pada mereka. “Kita ada karena mereka. Doa tulus dari orang tua akan melapangkan jalan kita. Jangan sampai dicap sebagai anak durhaka,” urainya. alt