DENPASAR, POS BALI – Anak Agung Kania Ratih Atmaja (24) tampak tersenyum manis saat tiba di kampusnya, di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI), Senin (13/6) siang sekitar pukul 11.00 WITA. Seraya menjabat tangan Ketua Yayasan IKIP PGRI Bali IGB Arthanegara yang sejurus kemudian meletakkan di kening kanannya, atlet berparas ayu ini mengaku baru saja selesai latihan renang.
Mahasiswi yang kini duduk di semester VI Prodi Penjaskesrek UPMI tetap berlatih untuk menjaga fisik setelah sukses hattrick meraih tiga medali emas dalam ajang Olahraga dan Seni Nasional Mahasiswa (Porsenasma) IV Perguruan Tinggi PGRI Tahun 2022 di Kampus Universitas Nusantara PGRI Kediri belum lama ini.
Kepada POS BALI, atlet nasional kelahiran Kuta, 28 Mei 1998, menuturkan awal mula dirinya terjun di cabang olahraga renang ini. Kata dia, mulai berenang sejak usia belia. Yakni sekitar usia lima tahun. “Sebenarnya tidak ada tujuan menjadi atlet. Ini awalnya cuma untuk kesehatan. Karena menurut orang tua saya, anak-anak itu harus aktif dan kebetulan kolam renang dekat dengan rumah di Blahkiuh, Badung,” tuturnya.
Gadis yang kini memiliki tinggi badan 164 cm dengan berat 54 kg, kala awal terjun di olahraga ini juga sempat kepikiran untuk berhenti berlatih renang. Karena kecapean, panas, dan kendala lainnya. Namun, dirinya tidak begitu serius memikirkan keinginannya untuk berhenti . Dia mengaku membiarkan keinginan itu berjalan seiring waktu sembari tetap berlatih.

Rupanya usaha tak menghianati hasil, dia ditunjuk mewakili sekolah untuk ikut Porjar, Porprov, kemudian seleksi PON tahun 2012, Sea Games, dan lanjut hingga saat ini. “Untuk medali pertama itu sudah lama. SD tahun 2008, kalau tidak salah kelas IV/V saat kompetisi Bupati Badung Cup di Gulingan, Mengwi. Saya meraih medali perunggu. Dari situ saya merasa semangat, senang naik podium, akhirnya dari situ saya serius tekun mengikuti latihan renang,” ungkapnya.
Kania sendiri mengaku lupa berapa medali yang berhasil dia koleksi sejak awal terjun menjadi atlet hingga kini. “Sudah tidak ngitung lagi, lumayan banyak banget (medali, red). Kemarin Porsenasma dapat tiga emas, dan Sea Games di Vietnam meraih perunggu,” katanya.
Gadis berambut lurus sepunggung ini mengaku, keberhasilan dalam meraih berbagai medali tidak terlepas dari peran kedua orang tuanya. Yakni ayahanda (alm) AA Gde Agung Mayun Darma Atmadja yang kala itu menjabat menjadi Kadis Kesehatan Badung, dan ibundanya AA Masyuni Sariati. “Sampai sekarang Ibu, sareng paman-paman sangat mendukung saya,” ujarnya.
Saat ini, Kania tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi Kejurnas Festival Akuatik Indonesia di Jakarta dengan target mempersembahkan yang terbaik. “Tahun depan jika memungkin ikut lagi di Sea Games. Mau fokus meningkatkan prestasi. Kemarin di Sea Games Vietnam meraih perunggu di nomor 50 meter gaya punggung. Mungkin nanti bisa perak, mungkin juga bisa emas,” harap Kania yang mengaku masih single ini. “Masih jomblo, pengen fokus kerja. Hidup ini keras lho!” imbuhnya sembari melepas tawa.
Kania berkeinginan, pengalaman dalam menggeluti cabang olahraga renang dibagikan kepada generasi muda. “Rencana ingin sharing tentang renang (menjadi coach swimming/pelatih renang, red), memperkenalkan dunia renang kepada banyak orang. Sekarang sudah sih mulai merintis bersama Michael Phelps, pelatih renang Kania di Canggu,” pungkasnya. alt