DENPASAR, POS BALI – Pesta Kesenian Bali (PKB) merupakan konsistensi dan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mengarusutamakan kebudayaan sebagai haluan pembangunan Bali, sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, menuju Bali Era Baru.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bali Wayan Koster saat pelepasan peserta pawai PKB, Peed Aya di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Denpasar, Minggu (12/6).
Menurutnya, Pesta Kesenian Bali Tahun 2022 mengangkat tema Danu Kerthi: Huluning Amreta yang mengandung makna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan dengan menyajikan 8 materi pokok.
Yakni; Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Gandarupa (Pameran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).
“Pesta Kesenian Bali berlangsung selama sebulan penuh, dan akan ditutup pada hari Minggu, 10 Juli 2022,” katanya.
Dikatakan, pawai ini merupakan prosesi dan atraksi seni-budaya yang mengilustrasikan tema Danu Kerthi dengan kekayaan, keunikan, dan keunggulan masing-masing kota/kabupaten di Bali.
Untuk pawai tahun ini, lanjut dia, menampilkan 24 komunitas mewakili pemerintah kota/kabupaten se-Bali, lembaga pendidikan menengah dan tinggi, serta BUMN/BUMD, melibatkan lebih dari 2.400 orang seniman.
“Banyaknya komunitas yang berpartisipasi dalam pawai, walau dengan biaya swadaya, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat mengikuti Pesta Kesenian Bali, seiring pandemi Covid-19 di Bali yang sudah landai dan stabil,” ujarnya.
Koster juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah menjadikan PKB ke-44 tahun 2022, semakin berkualitas dan sangat semarak. alt