UPMIBANGLI, POS BALI – Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat yang ditandai dengan kegiatan bakti sosial (baksos) di Apuan, Susut, Bangli. Pembukaan baksos digelar di Balai Banjar Bangun Lemah Kawan, Apuan, Jumat (24/6).
Rektor UPMI, I Made Suarta mengatakan, pengabdian kepada masyarakat merupakan upaya untuk membentuk karakter mahasiswa. Salah satunya memiliki rasa peduli serta memiliki jiwa kepemimpinan.
“Salah satu manfaatnya yaitu kita menumbuhkan rasa peduli, mahasiswa kita ajarkan hal seperti itu, selain itu juga mahasiswa wajib memiliki jiwa kepemimpinan. Sebab, jiwa pemimpin harus bisa berada dimanapun dan dalam situasi apapun,” ujar Suarta.
Jika dibandingkan antara desa dan kota, menurut Suarta tentu yang lebih banyak masalahnya yaitu wilayah desa. Salah satunya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan desa. Maka dari itu, disinilah peran mahasiswa UPMI sangat dibutuhkan dan akan dihadapkan dengan berbagai masalah.
“Disini mereka akan didewasakan, sesungguhnya kita menjadi matang itu kan karena ada masalah, disinilah mahasiswa akan diuji sejauh mana jiwa kepemimpinan itu ada dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul,” tegasnya.
Ketua YPLP IKIP PGRI Bali, IGB Arthanegara berharap, para mahasiswa nantinya tidak melupakan bahwa mereka berasal dari rakyat, dan wajib juga mengabdikan diri kembali kepada rakyat untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Kami dari pihak Yayasan berharap mereka tidak pernah lupa bahwa mereka berasal dari rakyat, kembali ke rakyat, terjun ke masyarakat dan mengabdi untuk masyarakat, guna membangun nusa dan bangsa dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tandas Arthanegara.
Sebelumnya, Ketua Panitia I Wayan Widana menyampaikan, baksos tahun ini difokuskan pada beberapa kegiatan fisik dan non fisik, yaitu pemberian sarana perlengkapan kantor kepala desa, pemberian paket seragam untuk organisasi PKK, serta pemberian bibit kelapa genjah kepada warga masyarakat desa Apuan.
Widana mengatakan, adapun program non fisik yang dimaksudkan yaitu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memberikan penyuluhan Bahasa Bali kepada siswa mulai dari tingkat dasar hingga menengah, memberikan pembinaan kepada tenaga pendidik sekolah dasar, pembinaan olahraga, serta memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada warga masyarakat.
“Program kami juga memberikan pelayanan kesehatan gratis, baik medis maupun non medis dengan didukung oleh Yayasan Bhuana Sari, termasuk pemberian obat-obatan secara gratis kepada warga masyarakat” kata Widana.
Dipilihnya desa ini, lanjut Widana, selain mempunyai banyak potensi desa yang harus digarap, juga memiliki keterikatan psikologis dengan UPMI, yaitu dalam hal pelestarian seni dan budaya.
“Kami di kampus berbasis seni budaya, jadi banyak tokoh-tokoh kesenian dari desa ini yang sampai saat ini mempunyai kedekatan psikologis termasuk juga memberikan dukungan pada kampus kami,” pungkasnya. alt