DENPASAR, POS BALI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali menerima rombongan tamu kehormatan dari Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (24/6) pagi.
Kedatangan rombongan yang dipimpin Ketua TP PKK Kabupaten Bantaeng Sri Dewi Yanti didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantaeng Abdi Sam, tampak disambut langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih.
Dalam kunjungan itu, rombongan ini juga menyempatkan diri melihat-lihat produk UMKM yang dipamerkan di Expo Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UP2KA) dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap tanggal 29 Juni.
“Kunjungan ini menjadi kebanggaan dan juga kehormatan bagi kami yang kebetulan kami melakukan Expo di halaman Kantor BKKBN Bali Renon Denpasar,” singkatnya di sela-sela menerima kunjungan rombongan ini.
Sementara itu, Sri Dewi Yanti menyampaikan, kunjungan ini merupakan studi replika yang akan diterapkan di kabupatennya. “Kami akan mencoba melakukan saling menukar informasi, saling mengedukasi para penyuluh kami di Kabupaten Bantaeng,” ungkapnya.
Dikatakan, di Bantaeng sendiri hampir sama gerakan yang dilakukan dengan Bali. Kendati demikian, terdapat inovasi tersendiri yang dilakukan di Bali. “Nah inovasi ini kami coba replika agar bisa dilakukan di kabupaten kami,” jelasnya.
Terkait potensi yang bisa direplika dalam expo ini, Sri Dewi Yanti mengatakan bahwa keterlibatan konselor UP2KA menyajikan hasil kerja yang dilakukan selama ini. “Kami di Bantaeng memiliki inovasi berupa pembuatan mie dari bahan rumput laut, dan ramah lansia. Nah ini sudah mendapatkan apresiasi Direktur BKKBN Pusat. Dan ini merupakan inovasi PKK bekerjasama dengan BKKBN. Kami memberdayakan masyarakat pesisir yang merupakan petani rumput laut,” bebernya.
Sri Dewi Yanti menyatakan kesiapan menyambut kedatangan Perwakilan BKKBN Bali jika sewaktu-waktu bakal mengunjungi Kabupaten Bantaeng. Dia menambahkan, Bantaeng menjadi salah satu Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu. Bahkan, satu-satunya yang ada di Indonesia yang telah diresmikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.
“Penanggulangan Gizi Terpadu ini merupakan kolaborasi beberapa OPD, termasuk kami PPK, sehingga menuntaskan dengan jelas masalah spisifikasi gizi buruk dan stunting,” tandasnya.
Sebelumnya, Abdi Sam menyampaikan, kedatangan rombongan Kader PKK Kabupaten Bantaeng ke Bali untuk mempelajari keberhasilan usaha UP2KA. “Kami kesini karena mengetahui bahwa apapun yang dikerjakan akan mampu menambah pendapatan,” ujarnya.
Dikatakan, rombongan juga akan mengunjungi Desa Wisata Penglipuran, Bangli. “Kami akan mempelajari dan menemui kepala desanya, untuk mengetahui kenapa desa ini bisa menghasilkan. Dari sisi mana? Ini akan kami pelajari. Mengingat tempatnya bersih dan menghasilkan. Termasuk juga mempelajari bagaimana irigasinya, tidak ada air yang tergenang. Karena, penyebab stunting itu juga dipicu air yang tidak lancar,” pungkasnya. alt