Harga Kuota Data Indosat Tak ‘Rusak’ Kantong Kita

oleh -161 Dilihat
Harga Kuota Data Indosat Tak ‘Rusak’ Kantong Kita

DENPASAR, POS BALI – Di tengah era digitalisasi yang ditandai dengan mudahnya mengakses internet, maka informasi semakin mudah kita dapatkan. Dengan bermodalkan telepon pintar dan kuota data, informasi dari berbagai penjuru dunia kini berada di genggaman.

Pandemi Covid-19 pun menjadi pemicu dalam mempercepat peralihan dari konvensional ke digitalisasi. Tak terkecuali di dunia pendidikan yang juga dengan sistem blended. Yakni campuran antara tatap muka langsung (offline) dan juga jarak jauh secara dalam jaringan atau online.

Menyikapi fenomena ini, mau tidak mau, suka tidak suka, maka kita dipaksa harus mengikuti perkembangan zaman. Yaitu beralih ke dunia digital. Pelan tapi pasti, hal itu pun telah kita lakukan. Mulai dari pemanfaatan berbelanja melalui e-commerce, ojek online, hingga memasarkan produk melalui platform media sosial.

Nah, dalam pemanfaatan internet ini, tentunya kita harus pandai memilih provider yang menyediakan jasa layanan yang memenuhi keinginan kita. Hal yang terpenting adalah pembelian kuota data tanpa ‘merusak’ kantong kita.

Salah satu provider yang menurut saya layak untuk dipertimbangkan, yakni pemanfaatan provider Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Hal ini sudah saya alami langsung. Beralih ke Indosat sejak November 2021. Saya tidak tekor lagi untuk membeli paket kuota data.

Kuota data yang ditawarkan sangat murah, yakni Rp50 ribu mendapatkan kuota data 25Gb dengan masa aktif satu bulan penuh. Dibandingkan sebelum beralih ke Indosat, saya harus merogoh kocek lebih Rp200 ribu per bulan untuk pembelian kuota data.

Kendati murah, bukan berarti murahan. Dari segi layanan, Indosat Ooredoo Hutchison dengan visinya menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling dipilih di Indonesia sangat bagus. Bahkan, provider ini juga memberikan bonus kuota data tambahan hingga 2Gb jika kita melakukan isi ulang, baik pulsa maupun pembelian kuota data.


Indahnya Berbagi, Tethering dengan Indosat Tak Kuras Kuota

Suasana berbeda tampak di salah satu SMK Negeri di Denpasar. Ratusan siswa/siswi baru berkumpul di halaman sekolah ini, Senin (4/7). Rupanya mereka sedang mengikuti masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru. Kebetulan, saat itu saya sedang mengantar keponakan yang juga ikut MPLS di sekolah ini.

Di tengah MPLS itu, para Osis pun membagikan membagi kelompok dan dimasukkan ke dalam grup WhatsApp (WA) untuk memudahkan komunikasi, serta pembagian tugas. Sesuai kelompok, tampak siswa baru itu melakukan scanning barcode. Sayangnya, di tengah-tengah hiruk pikuk itu, salah satu siswi baru tampak kebingungan. Wajahnya tampak pucat.

Dengan malu-malu, siswi yang tak saya ketahui namanya ini mengaku tidak memiliki paket data. “Saya tidak ada kuota. Mohon ditunggu sebentar, bapak saya akan mengisinya,” ujarnya memelas.

Hati saya pun terketuk. Kebetulan dua hari sebelumnya yakni pada tanggal 2 Juli 2022, saya baru saja mengisi kuota data IM3 saya 25Gb seharga Rp50 ribu. Selain itu, juga terdapat bonus kuota data 2Gb, sehingga sangat cukup untuk berbagi. “Thetring ke saya saja dik,” ujar saya menawarkan diri.

Sejurus kemudian, siswi ini mendekati saya dan meminta username dan password hotspot dari handphone Vivo saya. “Terima kasih banyak pak, mohon maaf merepotkan,” ujarnya.

Seusai melakukan scanning barcode, tampak siswi ini segera menghubungi orang tuanya dan meminta dibelikan kuota data. Selang lima menit kemudian, siswi ini menghampiri saya dan kembali mengucap terima kasih. “Terima kasih banyak pak atas bantuannya. Bapak saya sudah membelikan kuota,” katanya lega. “Sama-sama,” ujar saya menjawab ucapan itu.

Sesaat kemudian, keponakan saya yang bernama IB Bagaskara tampak juga menghampiri saya. “Kenapa?” tanya saya. Dengan wajah memelas, dia pun mengaku tak memiliki kuota. “Pak Alit punya kuota? Bagas minta tethering, hape Bagas tak ada kuota. Di rumah pakai Wi-Fi,” ujarnya memelas.

Setelah memberikan username dan password, dia pun segera berlalu menghampiri ketua kelompok untuk melakukan scanning barcode. Sejurus kemudian, seusai melakukan scanning, tampak dia langsung menghubungi ayahnya melalui WhatsApp untuk membelikan kuota data.

Selang 15 menit kemudian, dia kembali menghampiri saya. “Makasi Pak Alit. Aji (panggilan ayah dalam bahasa Bali, red) udah beliin kuota. Matikan dah hotspot-nya,” ujarnya seraya bergegas pergi mencari teman-temannya.

Seusai melihat Bagas berlalu, saya pun mengecek kuota data saya. Ternyata tethering itu tidak menghabiskan banyak kuota. Tidak sampai habis 10mb. Rupanya tethering dengan Indosat tidak menguras kuota data, kendatipun berbagi dengan provider lain. alt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *