DENPASAR, POS BALI – Konservasi Penyu Dwarawati di Pantai Sindu, Sanur, Bali, tampak berbeda dari sebelumnya. Bangunan yang dulu semi permanen terbuat dari gedek, kini tampak kokoh lengkap dengan patung penyu berukuran raksasa di depannya.
Konservasi ini pun kini terlihat lebih nyaman dan aman, karena dikelilingi tembok setinggi kurang lebih 2 meter. Mengingat di bulan Oktober tahun 2019, konservasi ini sempat kecolongan. Kala itu, seorang bule terekam CCTV melompat pagar bambu dan mengambil beberapa ekor penyu yang kemudian dilepasliarkan ke pantai.
“Bangunannya baru ini. Bantuan dari bapak Wali Kota Denpasar, IGN Jayanegara di tahun 2021. Kala itu beliau datang kesini dan memerintahkan langsung Dinas PU untuk merehabilitasinya,” tutur Ketua Konservasi Penyu Dwarawati, I Made Winarta kepada POS BALI, Minggu (7/8).
Kini, tak hanya penyu berukuran besar, di tempat konservasi ini juga tampak ratusan tukik jenis lekang. “Tukik ini baru menetas tiga minggu lalu. Jumlahnya kurang lebih 500 ekor, dan siap untuk diadopsi, dilepasliarkan kembali ke habitatnya,” ungkapnya.
Pria bertubuh gempal ini juga mengungkapkan keinginannya dalam menyukseskan Presidensi G20 di Bali. “Saya sudah siapkan 24 penyu berukuran 20 cm untuk dilepasliarkan oleh bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi, red) dengan para kepala negara lainnya,” tegasnya.
Penyu itu, kata dia, merupakan hasil dari penetasan telur yang kemudian dipelihara selama 1,5 tahun. “Saya ingin presiden kita terlihat gagah dengan melepas penyu, dan memperlihatkan kepada dunia bahwa ini hasil kepedulian kita terhadap ekosistem laut. Jadi bukan tukik yang kecil-kecil itu,” ujarnya.
Sayangnya, dia tidak tahu harus kemana untuk mewujudkan keinginannya itu. “Dulu sempat saya diminta untuk membuat video untuk dikirim, katanya ke Paspampres yang akan disampaikan ke bapak presiden. Tapi, katanya harus diketahui kepala daerah. Jadi saya kehilangan kontak ke pusat,” tuturnya.
Menurut dia, penyu jenis lekang ini sudah dirawat dengan baik. Sejak kecil, kata dia, sudah diberi pakan ikan, sehingga tingkat ketahanannya sangat kuat di alam liar. “Kendatipun lapar, dia tidak akan makan daun, karena sudah saya latih agar bisa bertahan di alam liar,” ujarnya.
Dia berharap, Gubernur Bali Wayan Koster mampu mewujudkan keinginan itu. Apalagi G20 itu akan fokus membahas lingkungan berkelanjutan. “Konservasi kami juga siap jika ada tamu kabinet, hingga tamu negara yang ingin melepasliarkan penyu ke habitatnya,” pungkasnya. alt