Ekonomi Kerthi Bali

oleh -169 Dilihat
Gubernur Koster tampak berfoto bersama dalam acara FGD III Side Event G20 Indonesia 'Digital Economy to Support SDGs'

MANGUPURA, POS BALI – Ekonomi Kerthi Bali memiliki enam sektor unggulan yang menjadi Pilar Perekonomian Bali. Yakni: Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan dengan Sistem Pertanian Organik; Sektor Kelautan dan Perikanan; Sektor Industri Manufaktur dan Industri Berbasis Budaya Branding Bali; Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi; Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan Sektor Pariwisata.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam FGD III Side Event G20 Indonesia ‘Digital Economy to Support SDGs’ yang digelar Kementrian Koperasi dan UKM RI, di Hillton Hotel, Nusa Dua, Badung, Senin (8/8).

Menurut Koster, Konsep Ekonomi Kerthi Bali secara nyata memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali secara Niskala-Sakala, serta dalam penerapannya akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap upaya penurunan emisi karbon.

“Respon anak muda Bali bertalenta sangat luar biasa dan cepat menyesuaikan di dalam melaksanakan ekonomi kreatif dan digital. Kemudian untuk mewujudkan keharmonisan alam, hijau/ramah lingkungan,” kata Koster.

Dia menuturkan bahwa telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, yang mana pembangkit tenaga listrik di Bali harus menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dan menggunakan PLTS berteknologi rooftop, serta didukung oleh Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Selain itu, Kami gencar mengembangkan Sistem Pertanian Organik yang diatur dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 dengan hasil cukup menggembirakan, dimana dari 70 ribu hektar sawah di Bali, sudah ada 29.800 hektar sawah yang menggunakan sistem organik dan Kami target semua sawah sudah organik di Tahun 2024,” jelasnya.

Koster menegaskan, konsep pembangunan Ekonomi Kerthi Bali telah digunakan sebagai acuan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS dalam menyusun program Transformasi Ekonomi Bali melalui Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, dan Sejahtera.

“Ini telah diluncurkan secara resmi oleh Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo pada tanggal 3 Desember 2021,” pungkasnya.

Sementara itu, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan RI (2016-2019), Bambang Brodjonegoro menilai ekonomi Bali nantinya akan kuat di sektor industri pengolahan yang berbasis sumber daya alam dan berdasarkan skill yang dimiliki oleh masyarakat Bali berbasis pada nilai – nilai kearifan lokal Bali.

Sedangkan Sekretaris Menteri PPN, Taufik Hanafi menyatakan, pihaknya telah melihat secara nyata bahwa Bali telah melaksanakan dari enam strategi transformasi ekonomi, baik dari aspek SDM hingga transformasi digitalnya agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap (pendapatan kelas menengah). alt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *