DENPASAR, POS BALI – Sebagai destinasi wisata dunia dengan tagline pariwisata budaya, turis datang ke Bali karena ingin menikmati keunikan budaya yang dimilikinya. Bahkan, wisatawan dapat menikmati berbagai atraksi budaya secara gratis.
Selain keramah-tamahan penduduk dan juga keindahan alamnya, Bali juga memiliki potensi menarik yang belum tergarap secara optimal dalam mendongkrak devisa, yakni sport tourism yang merupakan kombinasi antara pariwisata dengan olahraga.
Selama ini, setiap ada event olahraga berskala nasional di Bali, selalu ramai dipadati tak hanya atlet saja, akan tetapi juga membawaserta sanak keluarganya.
Ya, mereka datang untuk menjadi suporter sekaligus berwisata menikmati keindahan Bali setelah event selesai.
Seperti halnya Perisai Diri International Championship ke 10 tahun 2022 (PDIC X/2022), bertema ‘Bersatu Menuju Lebih Baik dan Lebih Kuat/Unite Be Better and Stronger’ di GOR Lila Bhuana, Denpasar pada bulan Juli lalu.
Event yang digarap Sekum KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra ini menjadi sumbangsih Perisai Diri untuk ikut mendorong bangkitnya pariwisata Bali.
Kejuaraan ini diikuti 261 atlet putra, 181 atlet putri, 123 official, dan 44 wasit juri. Total peserta dalam kejuaraan ini sebanyak 609 orang yang berasal dari 30 kontingen. Enam kontingen berasal dari luar negeri.
Yaitu Australia, Belanda, Timor Leste, Jepang, Amerika, dan Brunei Darussalam. Jumlah ini belum termasuk sanak keluarga dari atlet.
Menyikapi potensi sport tourism ini, belum lama ini Kelompok Ahli (Pokli) Gubernur Bali Bidang Pariwisata yakni I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, Gusti Kade Sutawa, dan Sugeng Pramono sowan menemui Ketua Umum KONI Bali, I Gusti Bagus Oka Darmawan.
Agung Rai Suryawijaya menyampaikan, kunjungan ke KONI Bali untuk menjajaki kerjasama tentang sport tourism, sehingga mampu memberi nilai tambah bagi peserta maupun suporter yang datang dalam sebuah event.
Seperti perlunya penampilan atraksi budaya yang lebih dikemas dengan serius, sehingga mereka yang datang memiliki kesan tersendiri. Jika memungkinkan, setiap pembukaan dipersembahkan atraksi budaya yang spektakuler. “Ini akan membuat mereka puas datang ke Bali,” ungkapnya.
Kolaborasi yang bakal direncanakan yakni mulai dari membantu mempromosikan event hingga kerjasama dibidang pembiayaan. Apalagi, lanjut dia, para atlet yang datang itu adalah influencer yang memiliki penggemar tersendiri.
“Tentu ini akan berdampak pada kunjungan wisatawan datang ke Bali, karena mereka juga mempromosikan Bali secara langsung maupun tidak langsung,” bebernya.
Dia menambahkan, Bali di tahun 2023 memiliki banyak event. Bahkan ratusan event yang biasanya dikemas dengan sebutan festival. Berbagai event itu selama ini berjalan dengan baik.
Namun diantaranya perlu dibenahi, khususnya dari sisi pagelaran yang disesuaikan dengan potensi dan kearifan lokal yang dimiliki daerah masing-masing. alt