Bangga Kencana, BKKBN Bali Perhatikan Kualitas dan Kuantitas

oleh -172 Dilihat
Peserta Fasilitasi Penetapan Data Parameter  Kependudukan dan Pendampingan Perencanaan Program Bangga Kencana Dalam Dokumen Perencanaan Daerah tampak berfoto bersama. 

MANGUPURA, POS BALI – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Bali semakin gencar dalam mewujudkan Program Bangga Kencana. Kali ini BKKBN menggelar Fasilitasi Penetapan Data Parameter Kependudukan dan Pendampingan Perencanaan Program Bangga Kencana Dalam Dokumen Perencanaan Daerah.

Kegiatan yang berlangsung di Swiss Bell Resort Hotel Rainforest, Kuta Badung, Rabu (21/9) ini, diikuti peserta dari sembilan kabupaten/kota dan provinsi Bali. Selain itu, tampak hadir dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Badan Perencanaan Pembangunan, Dinas Komunikasi dan Informasi Bali, serta undangan lainnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr Ni Luh Gede Sukardiasih menyampaikan, situasi dan kondisi kependudukan, khususnya dari sisi kualitas dan kuantitas harus menjadi perhatian. Menurutnya, penduduk dengan kuantitas yang besar bukan berarti hanya untuk penguatan pembangunan saja. Namun, jika tidak disertai kualitas sumber daya manusia memadai, maka penduduk kuantitas yang besar akan menjadi beban pembangunan.

Oleh karena itu, lanjut dia, dalam mendukung pembangunan berdasarkan kependudukan, maka lembaga pemerintah non kementerian yakni BKKBN turut serta dalam membangun kependudukan dengan upaya pengendalian kuantitas. “Salah satunya dengan merencanakan kelahiran anak melalui alat kontrasepsi,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan itu, pihaknya berharap dukungan lintas sektor. Salah satunya menggandeng TNI, melalui  program TNI Manunggal Kesehatan Keluarga Berencana. Sukardiasih menambahkan, untuk kualitas kependudukan merupakan upaya untuk mewujudkan keserasian dalam kependudukan yang berpengaruh terhadap rencana pembangunan.

Dalam kesempatan itu, Sukardiasih juga membeberkan terkait penduduk Bali. Dikatakan, menurut hasil sensus penduduk tahun 2020 Provinsi Bali, jumlah penduduk Bali sebanyak 4.32 juta jiwa bertambah sekitar 426,65 ribu jiwa dibandingkan dengan hasil SP 2010 dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun 2010 – 2020 sebesar 1.01%, menurun dibandingkan periode 2000 – 2010 yang sebesar 2.14%.

“Penduduk usia produktif umur 15 – 64 tahun sebanyak 70,96%, Bali masih dalam bonus demografi. Persentase penduduk lansia 12,47 % naik dibandingkan tahun 2010 sebesar 9,77%,” bebernya.

Dia menambahkan, zaman berubah, tantangan pun berbeda dari masa ke masa. Sasaran utama program Bangga Kencana saat ini adalah generasi X, millennials dan zillenials. Generasi-generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an.

“Para Millenials dan pasca Millenials menjadi istimewa karena generasi ini sangat berbeda dengan generasi  sebelumnya, apalagi dalam hal yang berkaitan dengan konsep diri, konsep hidup dan tata cara mereka membentuk, menentukan ukuran (jumlah) serta mengelola keluarga agar menjadi keluarga yang berkualitas,” tandasnya.

Sementara itu, BPS Bali menyampaikan bahwa data kependudukan menjadi hulu dalam pencanangan program pembangunan bangsa. Khususnya dalam mencetak generasi emas tahun 2045.

“Data kependudukan itu menjadi sangat penting. Baik itu kualitas maupun kuantitasnya. Karena menjadi hulu. Dan kami di BPS adalah bagaimana menyajikan data yang berkualitas. Karena nanti akan dikelola ke satu data Indonesia,” pungkasnya. alt

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *