MANGUPURA, POS BALI – Ratusan pendekar se-Bali berkumpul di Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung, tepatnya di Ruang Kerta Gosana, Lantai III Kantor Bupati Badung, Sabtu (1/10) pagi.
Pada pendekar ini berkumpul untuk mengikuti Pengukuhan Perguruan Pencak Silat Anggota Pengurus Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Provinsi Bali.
Nah Sabtu pagi ini, Ketua Umum Pengprov IPSI Bali, I Ketut Suiasa mengukuhkan Perguruan Pencak Silat Anggota IPSI Bali.
Lagu Indonesia Raya pun berkumandang, menambah semangat para pendekar bahwa bersaudara di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Khazanah budaya pun terasa kental tatkala Tari Sekar Jepun yang menggambarkan sekuntum bunga dipentaskan dalam pengukuhan yang disebut-sebut pertama kali ada di Indonesia.
Beberapa saat kemudian, panji – panji kebesaran perguruan pencak silat yang ada di Bali tampak memasuki panggung pengukuhan. Sejurus kemudian, Suiasa mengukuhkan anggota IPSI Bali ini.
Pengukuhan ini berdasarkan Keputusan Ketua Umum IPSI Bali No: SKEP-09 sampai dengan 20/X/2022.
Adapun yang dikukuhkan yakni Perguruan Seni Pencak Silat Bakti Negara, Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri, Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa, PP Suro, dan Perguruan Pencak Silat Tujuh Sari.
Kemudian Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia, Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia, Perguruan Seni Bela Diri Indonesai Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Perguruan Pencak Dikat Bela Diri Tangan Kosong Merpati Putih, Silat Bali Kuno Perguruan Seruling Dewata, dan Perguruan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU).
Suiasa mengatakan, pengukuhan ini sebagai bentuk ketaatan dan patuh terhadap aturan organisasi IPSI pusat. “Kita memang semestinya dikukuhkan dan bersatu menjadi satu ke rumah besar IPSI,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, pengukuhan ini sebagai hulu untuk bersama-sama menjaga marwah, martabat, harga diri, dari hati. “Kita wajib menjaga warisan budaya, dan melestarikannya. Mudah-mudahan ke depan bisa ditumbuh kembangkan,” ujarnya.
Suiasa menambahkan, pengukuhan hari ini dipilih karena bertepatan dengan momentum hari bersejarah di Indonesia, yakni Hari Kesaktian Pancasila.
“Hari ini IPSI Bali reborn. Lahir kembali dengan pengukuhan anggota IPSI Bali yang memperkuat persaudaraan di bawah IPSI Bali,” tegasnya.
Suiasa juga mengingatkan bahwa dengan pengukuhan ini, maka sifatnya mengikat batiniah dan lahiriah. Perguruan yang dikukuhkan adalah keluarga.
“Sing dadi mepuik-puikan (bermusuhan, red). Kita satu tujuan, satu haluan, dan satu visi misi IPSI dalam mempertahankan seni budaya leluhur dan membangun kebersamaan,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekjen PB IPSI Ir Teddy Suratmadji menyampaikan apresiasi dan juga selamat atas Pengukuhan Perguruan Anggota IPSI Bali ini.
“Pengukuhan perguruan anggota IPSI ini hanya ada di Bali. Jadi saya kira ini bukan reborn di Bali saja, akan tetapi reborn di Indonesia. Dengan reborn ini, maka semuanya bangkit,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pencak silat sudah terkenal di dunia. Bahkan sudah ada di 70 negara. “Silat sudah diakui sebagai heritage, peninggalan budaya tak benda yang berasal dari Indonesia,” tandasnya.
Pengukuhan Perguruan Anggota IPSI Bali ini ditutup dengan atraksi pencak silat dari masing-masing perguruan. alt