DENPASAR, POS BALI – Di era digitalisasi ini, kaum perempuan juga dituntut harus mampu menguasai perkembangan teknologi dan informasi.
Bahkan, di masa pandemi peran perempuan juga bertambah. Putar otak mengurus rumah tangga agar dapur tetap ngebul.
Nah, di masa pandemi itu, perempuan menjelma menjadi guru dalam mendampingi anak-anaknya mengikuti pembelajaran secara dalam jaringan atau online.
Tokoh perempuan yang juga Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Provinsi Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa mengungkapkan, tiga hal yang mutlak harus dikuasai perempuan di zaman digitalisasi ini yakni brain, beauty, and behaviour.
Dijelaskan, brain yaitu otak, maka perempuan harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. Untuk bisa menguasai ini, maka perempuan bisa menempuhnya dengan mengenyam pendidikan formal maupun informal.
“Harus selalu diupdate ya,” ungkap Diah Srikandi yang juga Ketua Umum Aliansi Perempuan Tangguh Bencana (APTB) Provinsi Bali ini di Denpasar belum lama ini.
Tak hanya itu, lanjut dia, beauty atau cantik tak hanya tampak luar saja. Akan tetapi terpancar dari lubuk hati yang terdalam.
“Jadi, beauty tak sekadar cantik tidak hanya fisik saja. Akan tetapi juga memiliki hati, akhlak, dan moral yg baik,” lanjut anggota Komisi III DPRD Bali ini.
Sementara terkait behaviour, Srikandi PDI Perjuangan ini, yakni sikap/prilaku dan etika sangat penting dijaga. Terutama dalam hal menghargai orang lain.
“Jangan hanya ingin dihargai tanpa mau menghargai orang lain,” pungkas perempuan dapil Jembrana ini. alt