Kebudayaan Hulu Pembangunan Bali

oleh -145 Dilihat
Gubernur Bali Wayan Koster

DENPASAR, POS BALI – Gubernur Bali, Wayan Koster menutup Festival Seni Bali Jani (FSBJ) IV Tahun 2022 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali di Denpasar, Minggu (23/10) malam. Dalam kesempatan itu, Koster menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para seniman, sastrawan, dan budayawan yang telah bekerja mensukseskan FSBJ ini.

“Terima kasih pula kepada kaum milenial Bali yang sangat antusias berpartisipasi dan memberi dukungan sehingga FSBJ semakin membumi. Mari bersama-sama kita rawat FSBJ dengan baik melalui kerja kreatif, peningkatan tata kelola, dan sikap profesional,” ajak Koster.

Dijelaskan, adat, tradisi, seni-budaya, serta kearifan lokal Bali menjadi salah satu program prioritas pembangunan Bali 2018-2023. Kebudayaan dijadikan sebagai hulu pembangunan Bali, karena dengan membangun budaya berarti Kita telah membangun masa depan yang gemilang, sebagaimana ungkapan “no culture no future”. “Seni sebagai salah satu unsur Kebudayaan merupakan kebutuhan jiwa, karena seni dapat mempengaruhi suasana hati dan mengasah sensibilitas rasa,” kata dia.

Koster juga mengungkapkan bahwa Bali tidak memiliki sumber daya alam seperti minyak, emas, batubara, dan hutan, akan tetapi bersyukur dianugerahi kekayaan seni budaya sebagai sistem kognitif untuk mengelola perilaku masyarakat. Seni bagi masyarakat Bali adalah hidup itu sendiri, yang telah terkonstruksi, terbukti, dan teruji menjadikan Bali unggul di mata dunia.

“Kita harus bersujud syukur atas kehebatan para Leluhur dan Lelangit Bali yang tiada henti berkreativitas, sehingga mewarisi kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya yang adi luhung. Sebagai generasi penerus adalah wajib bagi kita untuk merawat, menguatkan, dan memajukan agar apa yang diwarisi memberi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat Bali,” ungkapnya.

Koster menuturkan, Pemerintah Provinsi Bali telah menerbitkan berbagai produk regulasi, salah satunya adalah Perda No. 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Kata dia, ini adalah payung hukum yang sangat lengkap, sebagai landasan formal untuk membuat kebijakan tentang seni dan budaya Bali. Dengan Perda ini, seni dan budaya Bali diperkuat dan dimajukan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Bali. “Festival Seni Bali Jani adalah salah satu bentuk aktualisasi dari pelaksanaan Perda tersebut,” imbuhnya.

Festival Seni Bali Jani IV Tahun 2022 bertema “Jaladhara Sasmita Danu Kerthi” telah berjalan dengan sukses. Seluruh agenda FSBJ mulai dari pergelaran, pameran, parade, lomba, bursa buku, sarasehan, hingga penghargaan Bali Jani nugraha telah menghiasi memori estetik masyarakat Bali selama dua pekan terakhir.

Suksesnya penyelenggaraan FSBJ semakin menyadarkan bahwa kemampuan kreatif yang dianugerahkan Hyang Pencipta kepada seniman Bali mesti dirawat dan dikembangkan. Kendatipun telah diwarisi kekayaan seni tradisi yang adiluhung, namun juga harus mampu berkarya dan berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Ke depan diharapkan standar penyelenggaraan FSBJ harus lebih baik dan profesional, termasuk menjadikan FSBJ bertaraf internasional. alt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *