Jokowi Resmikan VVIP Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Segitiga Emas

oleh -113 Dilihat
Gubernur Koster tampak mendampingi Presiden Jokowi saat meresmikan VVIP Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Segitiga Emas.

MANGUPURA, POS BALI – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ‘Kreta Bhawana Sanggraha’. Tak hanya itu, Jokowi yang didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Bali, Wayan Koster juga meresmikan Pelabuhan Segitiga Emas Sanur, Denpasar, Sampalan di Nusa Penida, dan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Klungkung, dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (9/11).

Dalam keterangan pers, Budi Karya Sumadi menuturkan, Jokowi menilai hasil pembangunan semua infrastruktur itu bagus. “Bapak Presiden melihat bangunan ini, katanya bagus sekali. Berkali – kali Bapak Presiden memberikan komentar katanya bagus, bagus, bagus. Bahkan Pelabuhan Sanur akan menjadi surprise Bapak Presiden Jokowi, karena beliau tidak membayangkan akan ada pelabuhan unik di Indonesia,” tutur Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari siaran pers yang diterima redaksi POS BALI.

Dikatakan, diresmikannya terminal VVIP Bandara Rai ini membuktikan bahwa Indonesia merupakan suatu negara yang memang mempersiapkan pelayanan dengan baik, dan mengutamakan keamanan kepada Kepala Negara Presidensi G20 yang hadir di Bali.

Dia menyampaikan VVIP bandara ini sangat ikonik dengan menggambarkan suatu bangunan wantilan tradisional Bali. Jokowi, kata dia, menitipkan pesan bahwa sekalipun ini bangunan kearifan lokal wantilan, namun juga memiliki bentuk modern, simple, berwarna putih dan menjadi suatu kebanggaan untuk menyambut tamu – tamu kenegaraan.

“Ini sangat penting, bayangkan kepala negara asing yang datang ke Indonesia, maka akan memberikan kesan dan mereka lihat pertama adalah bagian bangunan ini yang menampilkan lukis – lukisan minimalis dan indahnya ukiran Bali yang akan menunjukkan kepada dunia bahwa budaya Bali sangat universal, budaya Bali bisa harmonis secara tradisional modern dalam bentuk bangunan. Untuk itu, saya sangat berterima kasih kepada Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster atas dukungannya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan latar belakang dibangunnya Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung. Kata dia, sebelum dibangun tiga pelabuhan tersebut, dia sempat mendapatkan complain. Masyarakat yang akan ke Nusa Penida itu harus menggunakan fasilitas yang tidak profesional dengan cara masuk ke laut, baru bisa naik ke kapal boat, sehingga Jokowi memerintahkannya untuk membangun Pelabuhan Segitiga Emas ini atas permohonan dari Gubernur Koster.

Dia menambahkan, banyak manfaat yang didapatkan dalam pembangunan tiga pelabuhan ini. Karena Nusa Penida yang merupakan suatu tempat wisata, maka diharapkan dalam satu hari wisatawan yang datang ke Bali, bisa menambah kunjungannya ke Nusa Penida.

“Jadi, saya bersama Bapak Gubernur Bali dalam pembangunan pelabuhan ini melibatkan arsitek dari Bali, yaitu Bapak Nyoman Popo Danes bersama Bapak Wayan Kastawan, sehingga Pelabuhan Sanur akan menjadi ikon baru, karena bangunannya menarasikan perahu tradisional Bali yang dikenal dengan sebutan perahu cadik, lengkap dengan ornamen patung Gajah Mina,” ungkapnya.

“Saya yakin Pelabuhan Sanur menjadi obyek wisata selfie di kalangan anak muda, dan Saya sudah melakukannya bersama Bapak Gubernur Wayan Koster. Jadi pembangunan Pelabuhan Sanur akan memberikan warna tersendiri untuk Bali dengan menggali nilai – nilai kearifan lokal Bali,” pungkasnya.

Sementara itu, Wayan Koster menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang telah berkenan meresmikan VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan 3 pelabuhan sekaligus. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi, walaupun masa pandemi, pembangunan 3 pelabuhan ini bisa berjalan terus dan bisa diselesaikan tepat waktu,” ujarnya.

Dia menuturkan, VVIP Bandara Ngurah Rai tampil sangat klasik, modern yang dibuat oleh arsitek Bali atas arahan Presiden dan Menteri Perhubungan. Untuk Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul yang diresmikan secara bersamaan, merupakan hasil dari APBN Kementerian Perhubungan dengan total kontrak Rp 563 miliar dan sesuai dengan target waktu sudah selesai pada akhir Oktober 2022, sedangkan Pelabuhan Sampalan sudah duluan selesai dan semuanya siap dioperasikan.

Dia menegaskan, sesuai arahan Menteri Perhubungan, diharapkan ketiga pelabuhan ini dikelola secara profesional, karena investasinya cukup tinggi, sehingga betul – betul memberi manfaat secara optimal kepada masyarakat, wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Nusa Penida sebagai destinasi wisata favorit dunia.

“Dengan dibangunnya 3 pelabuhan ini, maka masyarakat Bali hingga wisatawan akan merasakan rasa aman dan nyaman untuk melaksanakan wisata maupun melaksanakan upacara persembahyangan di Pura Ratu Gede Dalem Ped. Dan dalam dekat ini, saya akan memberikan arahan kepada Kepala Daerah (Walikota Denpasar dan Bupati Klungkung, red) agar pelabuhan ini digunakan dengan baik dan penuh tanggung jawab,” pungkasnya. alt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *