MANGUPURA, POS BALI – Kontingen Badung kembali meraih juara umum dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XV tahun 2022. Dengan raihan ini, Badung mempertahankan juara untuk ke sembilan kali berturut-turut.
Ketua Kontingen Badung, Made Sutama mengungkapkan, sinyal meraih juara umum sudah terasa saat meraih medali emas perdana dalam pertandingan tenis lapangan dan sepak takraw di Buleleng.
Menurutnya, raihan prestasi ini merupakan arahan dari Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang menginginkan agar Kontingen Badung mampu mempertahankan juara umum.
“Di Singaraja kami sudah melihat cikal bakal juara umum. Hal ini tidak terlepas dari motivasi Ketua Umum KONI Badung yang hadir langsung menyaksikan tenis lapangan dan sepak takraw,” ungkapnya, Minggu (27/11).
Dikatakan, berkat arahan dan motivasi dari Ketua KONI Badung, kebersamaan, kekompakan, serta program yang dibuat berjalan sesuai dengan harapan. Kendati telah kembali meraih juara umum, namun pihaknya akan tetap melakukan evaluasi untuk meningkatkan prestasi dalam meraih medali emas.
“Porprov tahun 2024, dengan evaluasi, kami harap semua cabang olahraga mampu medali emas. Karena dalam Porprov tahun ini, tidak semua cabot meraih emas. Ada beberapa cabor yang belum. Tentu kami akan membuat program untuk meraih itu,” tuturnya.
Didampingi Wakil Ketua I KONI Badung Wayan Tirta, Sutama juga membeberkan, Kontingen Badung juga mampu melebihi target raihan 157 medali emas saat Porprov Tabanan/2019.
“Porprov tahun ini kami berhasil mendulang 177 emas,” ujarnya seraya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan penuh Bupati Badung dan juga Ketua KONI Badung.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Bali, I Made Nariana menyebutkan, dari 41 cabor yang dipertandingkan, 17 cabor berhasil meraih juara umum. Diantaranya biliar, bola voli, bridge, kabaddi, motor, panjat tebing, pencak silat, renang, selam, softball, taekwondo, tarung derajat, tenis lapangan, xiangqi, serta cabor lainnya.
Kendati demikian, Nariana tidak mau berpuas diri dengan torehan prestasi itu. Kata dia, di balik keberhasilan itu, masih ada beberapa cabor yang belum mencapai target. Bahkan, ada cabor yang melorot. Emas turun, hingga tanpa medali emas.
“Mungkin ini kurang peremajaan atlet. Karena begitu saya tanya, katanya stabil. Saya kira raihan emas yang stabil, tapi ternyata atletnya yang stabil, tidak ada regenerasi. Selain itu, pelatihnya juga tidak ada yang baru. Hanya itu-itu saja, sehingga jenuh dan monoton,” tuturnya. alt