Bali Era Baru Tanpa Tinggalkan ‘Taksu’

oleh -118 Dilihat
Wagub Cok Ace saat memberikan keterangan kepada awak media.  foto/dok

GIANYAR, POS BALI – Gubernur Bali Wayan Koster memiliki semangat yang benar-benar ingin memproteksi budaya Bali. Bahkan, menggaungkan hingga ke mancanegara.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat menutup Ubud Campuhan Budaya Neoclassic Culture Tahun 2022 yang diselenggarakan Yayasan Janahita Mandala Ubud, di Museum Puri Lukisan, Ubud, Gianyar, Minggu (27/11) malam.

Menurutnya, melalui visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Wayan Koster ingin membawa Bali menuju era baru tanpa meninggalkan taksu kebudayaan Bali itu sendiri.

“Saat ini kita hanya menggaungkan kebanggaan kita menjadi orang Bali, tinggal di Bali namun lupa menjalankan spirit dan menjaga taksu Bali itu sendiri. Saat ini, banyak anak muda yang sudah terdegradasi akan nilai-nilai budaya Bali, namun saya masih bangga masih banyak anak muda yang bersemangat menjaga alam, budaya dan manusia Bali yang sebenarnya,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam orasi kebudayaannya, Cok Ace tak henti-hentinya mengapresiasi inisiatif anak-anak muda, khususnya dari Ubud, Gianyar yang semangat menjaga serta melestarikan kebudayaan Bali.

“Saya sangat terharu, perjuangan generasi saya dalam melestarikan kebudayaan, kini diteruskan oleh anak-anak kita, bahkan dengan cara yang lebih hebat lagi,” katanya.

Ke depan, Cok Ace berharap spirit ini tidak luntur, bahkan semakin membara. Ia menggugah anak-anak muda untuk membangkitkan spirit itu mulai dari desa kecil ini, desa yang sudah sangat terkenal akan budayanya bahkan sejak Indonesia belum merdeka.

“Desa yang berada di tengah pulau Bali, dan yang akan menyangga Bali dari segi seni, adat dan budaya,” imbuhnya.

Cok Ace juga mengajak generasi muda untuk lebih kreatif menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya. “Ke depan, setelah Pasar Ubud selesai mari kita buat Pesta Kesenian Ubud, atau mungkin kita ubah juga nama-nama jalan di Ubud sesuai dengan nama seniman dan budayawan dari sini,” ajaknya. alt

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *