Narasumber di Bappenas, Astawa Beberkan Kinerja Jafung Utama Bappeda Bali

oleh -93 Dilihat
Narasumber di Bappenas, Astawa Beberkan Kinerja Jafung Utama Bappeda Bali

BOGOR, POS BALI – Pejabat Fungsional (Jafung) Ahli Perencana Utama di Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Bali, Putu Astawa diundang khusus oleh Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) sebagai salah satu narasumber dalam Pelatihan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional Perencana (JFP), di Grand Savero Hotel Bogor, Jalan Pajajaran No.27, Babakan, Bogor Jawa Barat, Selasa (5/12).

Astawa dipilih menjadi narasumber karena tidak terlepas dari kinerjanya selama ini. Dia dinilai Bappenas relevan, kemuktahiran, koheren, akurat, dan kemanfaatannya.

Dalam kesempatan itu, Putu Astawa membeberkan pengalaman dalam posisi sebagai pejabat fungsional utama di Bappeda Bali.

Tak hanya itu, dia juga menuturkan beberapa capaian, tatkala mengemban amanah mulai dari Kepala BPMPD, Kepala Bappeda, Kepala Disperindag, Kepala Dinas Pariwisata, hingga hingga kini yang tetap produktif sebagai jafung ahli perencana utama di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.

Salah satunya membeberkan tentang capaian kinerja sebagai Jafung Ahli Perencanaan Utama. Yakni menulis buku Bali Berlayar di Tengah Badai Covid-19, Strategic Foresight untuk Masa Depan yang ditulis bersama dua rekannya yakni IDPG Rai Anom dan I Putu Wira Utama.

Menurut dia, ini merupakan karya kedua yang dibuat bersama rekan-rekannya. Untuk buku pertama berjudul ‘3T, Trust Trail Travel’.

Walau belum sepenuhnya sempurna, dia harap buku ini menjadi acuan agar tidak terjerumus ke ‘lubang’ yang sama. Mengingat Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, situasi dan kondisi perekonomian terpuruk. Bahkan sempat minus 9,31 persen.

“Penulisan buku ini dimaksudkan untuk menyusun strategic foresight bagi Bali untuk mencari jalan keluar dari kondisi VUCA, yakni Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity,” tuturnya.

Dia menambahkan, melalui buku ini diharapkan dapat memberi gambaran situasi dan kondisi Bali pada masa pandemi Covid-19, kemudian menyusun skenario planning yang dipergunakan untuk menyusun strategic foresight membangun kembali Bali dari Covid-19 lima tahun ke depan.

“Buku ini, diharapkan menjadi kebijakan bidang perencanaan pembangunan yang harus disusun Bappeda Provinsi Bali untuk membangun kembali Bali dari Covid-19,” tandasnya.

Putu Astawa tampak bersama narasumber lainnya.

Astawa berharap, melalui sharing session pengalaman ini, dia berharap mampu memberikan rekomendasi dalam meningkatkan klinik bagi ASN perencana, dan meningkatkan pemahaman dalam akuntabilitas kinerja pemerintah.

“Saya harap juga mampu meningkatkan pemahaman ASN perencana dalam menyusun perencanaan RPJP, RPJMD, Renstra, RKPD, maupun Renja,” harapnya. alt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *