DENPASAR, POS BALI – Tembang kenangan era tahun 80an terdengar jelas di halaman Kantor Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali, Minggu (11/12) pagi. Tak hanya itu, nuansa budaya Bali pun terasa kental tatkala gamelan rindik sayup-sayup terdengar, sehingga menambah rasa kekeluargaan dalam kegiatan pagi itu.
Rupanya, acara itu merupakan temu kangen dengan anggota Perkumpulan Juang Kencana (Juken) seluruh Bali. Tampak para anggota Juang Kencana itu bercengkrama dengan rekannya. Menuturkan kisah sukses masa lalu saat mereka masih bertugas.
Ketua Paguyuban Juang Kencana Provinsi Bali, Made Wardani Rudolf menyampaikan salam Juken. Sehat, Semangat, Ceria, dan Berkarya. Wardani menyampaikan terima kasih atas kedatangan para anggota Juang Kencana dari sembilan kabupaten/kota se-Bali. “Acara ini untuk simakrama temu kangen, dan untuk melepas tahun 2022, serta menyambut tahun baru 2022,” ujarnya.
Wardani menuturkan, tanggal 11 Desember 2022 dipilih karena angka cantik dan mudah diingat. “Saya juga menyampaikan terima kasih kepada ibu Kaper BKKBN Bali yang hadir dan memfasilitasi temu kangen ini,” katanya.
Dia menjelaskan, temu kangen ini merupakan permintaan dari rekan-rekan anggota Juang Kencana untuk berkumpul. Karena mereka telah cukup lama berpisah. “Yang hadir sebanyak 124 orang. Para anggota juga mengajak pasangan, anak, istri, hingga cucu dari seluruh Bali,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Juang Kencana Bali juga telah melakukan berbagai kegiatan di tahun 2022. Mulai dari tirtayatra, mengunjungi anggota, hingga berpartisipasi dalam donasi korban gempa Cianjur yang merupakan anggota Juang Kencana. “Juang Kencana organisasi besar, dan terdapat di seluruh Indonesia. Bahkan sudah terdaftar di Kemenhumkam. Untuk di Bali juga terdaftar di Kesbangpol Bali,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih menyampaikan selamat dengan kegiatan Temu Kangen ini. “Juang Kencana yang hadir pada hari ini sungguh luar biasa membanggakan kita semua karena kegigihannya, tetap solid dan tetap semangat walaupun telah memasuki masa purna tugas,” katanya.
Menurut dia, salah satu karakter masyarakat Bali adalah suka berkumpul dan bergotong-royong. “Inilah bentuk juang Kencana yang sudah sekian lama sudah purna pun namun masih suka berkumpul dan bergotong royong dalam hal yang sangat positif,” ujarnya.
Sukardiasih juga menyinggung bahwa sebagai generasi penerus harus selalu mengingat “jas merah”, jangan melupakan sejarah. “Juang Kencana ini merupakan para pejuang yang bekerja di masa Profesor Haryono Suyono yang luar biasa, sangat legendaris, success story yang sangat besar sekali untuk bangsa negara bahkan secara internasional di dunia sangat diakui,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengaku salut karena memang yang dilakukan untuk mengubah mindset masyarakat dua anak cukup sampai masuk ke pelosok-pelosok. Dan itu, kata dia, sungguh success story yang luar biasa, perjuangan yang luar biasa, sehingga semangat api perjuangan ini harus diwariskan kepada generasi-generasi penerus.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas warisan pencapaian Bali dalam program Bangga Kencana yang sangat luar biasa. Bali selalu menempati posisi yang cukup diperhitungkan di level Nasional dan semua itu berkat kerja keras bapak/ibu yang kini sudah purna tugas,” tegasnya seraya berharap semangat para Juang Kencana ini menjadi satu hal yang baik untuk bisa mempertahankan marwah BKKBN. alt