BULELENG, POS BALI – Live (siaran langsung) di media sosial Facebook (FB), Koordinator PKB/PLKB di Kecamatan Busungbiu, I Ketut Astika Wijaya Giri (Jro Tin) menyuarakan tentang Bangga Kencana.
Dalam live berjudul “Suara Bangga Kencana” itu, dia mulai melakukan siaran langsung. Apalagi sepengetahuannya, warga di Desa Sepang hampir 90 persen adalah pengguna gadget.
Dari penuturannya, masyarakat di wilayah binaannya tersebut sebagian besar pengguna Facebook, sehingga terbersit di pikirannya untuk menggunakan FB sebagai media penyuluhan.
“Masyarakat lebih senang mendengar dan melihat langsung, dibandingkan membaca, sehingga saya berpikir harus membuat konten yang bisa ditonton,” tuturnya belum lama ini.
Ternyata, lanjut dia, siaran tersebut banyak digemari apalagi dalam siaran tersebut dia putarkan lagu-lagu permintaan pemirsa.
“Melalui siaran tersebut pemirsa bisa berinteraktif dengan saya. Dengan siaran itu orang jadi lebih cepat tahu, lebih efektif dan bisa diikuti dari mana saja, kapan saja,” ungkapnya.
Melalui “Suara Bangga Kencana” yang sudah dilakukan Jero Tin secara rutin, berhasil menggaet penggemar tidak hanya dari wilayah binaannya, tetapi juga seluruh pelosok negeri bahkan sampai ke luar negeri.
Desa Sepang sendiri berpenduduk 1.350 Kepala Keluarga. Mayoritas penduduk desa yang dialiri Sungai Tukad Pulukang ini adalah petani kopi, kakao, dan tanaman keras lainnya. Dari 345 Balita yang tercatat di Posyandu setempat, terdapat 6 balita yang terindikasi stunting.
“Letak geografis Desa Sepang berada di lembah dan diapit oleh perbukitan yang masyarakat setempat menyebutnya Bukit Sepang,” ujarnya.
Jero Tin menuturkan, interaksi langsung dengan masyarakat merupakan kebutuhan mutlak dirinya sebagai seorang Penyuluh Keluarga Berencana (Penyuluh KB).
Sebagai “ujung tombak” dari program Bangga Kencana yakni Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana yang setiap harinya harus berinteraksi dengan orang-orang. alt