Festival Karya Seni Disabilitas, Ajang Anak-anak Istimewa

oleh -102 Dilihat
Putri Koster saat acara Festival Karya Seni Disabilitas di Yayasan Bunga Bali, Denpasar, Senin (9/1).

DENPASAR, POS BALI – Festival Karya Seni Disabilitas merupakan ajang yang sangat berguna bagi anak-anak istimewa yang memiliki kelebihan khusus.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Koster didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kadisos P3A) Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra saat membuka Festival Karya Seni Disabilitas Bali di Yayasan Bunga Bali, Denpasar, Senin (9/1).

“Mungkin secara fisik mereka terlahir dengan kekurangan namun mereka memiliki kelebihan. Misalnya secara fisik terlahir tanpa memiliki tangan namun memiliki bakat melukis dengan menggunakan kaki yang sulit dilakukan oleh orang biasa, keistimewaan dan talenta yang mereka miliki ini harus kita asah, sehingga anak anak istimewa ini bisa menyalurkan bakat yang mereka miliki,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Putri Koster juga mengungkap bahwa Gubernur Bali, Wayan Koster tengah membangun Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, yang diharapkan rampung di tahun 2025. Dalam Pusat Kebudayaan Bali tersebut dicanangkan akan disediakan lokasi khusus bagi anak anak istimewa. “Katakanlah namanya Kampung Difabel,” ujarnya.

Kampung ini diharapkan dapat menjadi tempat pengembangan bakat dari anak yang memiliki kelebihan khusus disamping bisa sebagai tempat bagi mereka untuk mencari nafkah.

Misalnya, anak-anak yang tuna rungu yang bisa menari, nantinya bisa menari di atas panggung, meskipun mereka tidak bisa mendengarkan gamelan tetapi dilatih, sehingga mereka bisa menari dengan baik sesuai iringan gamelan.

“Demikian halnya jika mereka punya bakat melukis, maupun bermain musik, Kampung difabel menyediakan ruang bagi mereka untuk tampil berkesenian. Tidak hanya itu, kehadiran kampung difabel nantinya juga akan memberi ruang kepada anak difabel yang masih bisa bekerja untuk bisa mencari nafkah disana,” bebernya.

Untuk itu, lanjut dia, sejak dini anak anak difabel yang masih bisa produktif dipersiapkan dan dilatih dengan keterampilan seperti memasak, SPA, desain pakaian dan sebagainya.

Bahkan, bila memungkinkan diberikan sertifikasi, sehingga nantinya mereka memiliki keterampilan dan dengan dilengkapi sertifikasi mereka nantinya akan siap bersaing di dunia kerja. alt

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *