DENPASAR, POS BALI – Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri mengunjungi Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, tepatnya di eks lapangan golf Hotel Bali Beach, Senin (16/1).
Dalam kunjungan tersebut Megawati tampak bersama Ketua DPR RI, Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Tohir, Sekjen Hasto Kristiyanto, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Gubernur Bali, I Wayan Koster, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Dalam arahannya, Megawati menegaskan bahwa pembangunan supaya dapat ditata ulang seperti zaman Presiden Pertama Indonesia.
Megawati juga mengungkapkan bahwa Bali sangat memuliakan lingkungannya, salah satunya tumbuh-tumbuhan atau hutannya.
Dia menuturkan kenapa di Bali rumah, hotel, maupun bangunan lain tidak boleh melebihi pohon kelapa. Ketinggian bangunan yang dimaksud yakni tidak boleh melebihi tinggi 15 meter atau melebihi tinggi dari pohon kelapa.
Menurutnya, aturan itu merupakan perintah Presiden Pertama RI, Ir Soekarno (Bung Karno). “Aturan tidak boleh dirubah. Bangunan rumah, hotel, atau apapun tidak boleh lebih tinggi dari pohon kelapa. Itu adalah perintah Bung Karno,” tuturnya.
Karena, lanjut Megawati, saat dirinya bersama ayahanda-nya itu berkeliling di Bali banyak pohon kelapa. “Tapi sekarang kelapa sudah enggak ada,” ujarnya.
Sebelumnya, Erick Tohir menyampaikan, pembangunan wisata kesehatan ini didukung DPR RI, dan juga kerjasama BRIN. Kata dia, wisata kesehatan memiliki potensi besar. Karena, kurang lebih dua juta masyarakat Indonesia per tahun berobat ke luar negeri.
Menurutnya, pembangunan masih mempertahankan kelestarian. Bahkan, pepohonan besar tetap dipertahankan. “Saat ini progres fisik telah mencapai 3,5 persen. Delapan bulan ke depan di November selesai,” ujarnya. alt
