DENPASAR, POS BALI – Setahun Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) merger, customer IOH tembus 106 juta pelanggan. Tak hanya itu, laba bersih setahun pascamerger mencapai Rp1,5 triliun.
Hal itu diungkapkan President Director & CEO of Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dalam media update, terkait informasi terkini performa IOH selama tahun 2022 secara virtual dari Semarang, Senin (13/2).
Dikatakan, keberhasilan customer yang terus meningkat itu, menandakan bahwa semakin banyak masyarakat yang merasakan pengalaman internet yang lebih cepat.
“Ini juga berkat sinergi dengan semangat gotong royong. Banyak perusahaan yang bergabung dengan kami,” ujarnya.
Dijelaskan, keberhasilan ini juga tidak terlepas dari mindset untuk customer. Yakni pengalaman pelanggan. Kemudian perbaikan jaringan yang dilakukan secara terus menerus.
Tantangan dalam merger antara Indosat Ooredoo dengan M3, kata Vikram adalah budaya. Karena pengguna umur 55 tahun Indosat dengan M3 umur 10 tahun.
“Karyawan lah yang lebih 30 ribu karyawan yang bergenggaman tangan jadi kunci keberhasilan. Stronger together,” jelasnya.
Vikram menambahkan, akhir Maret 2023 selesai integrasi dan jaringan bisa dinikmati seluruh pelanggan di Indonesia.
“Target kami di tahun 2023, lebih dari pertumbuhan ekonomi industri 5 -6 persen,” harapnya.
Pihaknya optimis dan yakin di tahun 2023, IOH akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
“IOH ada di waktu dan tempat yang benar, karena Indonesia kini sedang tumbuh ke arah digital,” pungkasnya.
Sementara itu, Director and Chief Financial Officer of Indosat Ooredoo Hutchison, Nicky Lee menegaskan, IOH fokus ke jaringan. Khususnya menyediakan layanan di daerah-daerah yang tidak terjangkau.
“Pengguna jaringan dan pengalaman pelanggan menjadi fokus kami,” pungkasnya. alt
