DENPASAR, POS BALI – Sebagai daerah tujuan wisata dunia, Bali terus berbenah dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan bermartabat pascapandemi Covid-19 ini. Hal ini sesuai dengan Pergub No 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengungkapkan menyampaikan, tata kelola pariwisata Bali dilakukan dalam satu kesatuan wilayah, satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola yang bertujuan untuk menata pengelolaan penyelenggaraan pariwisata Bali.
Menurutnya, hal itu untuk meningkatkan kinerja tata kelola penyelenggaraan, pembinaan, pengawasan, dan evaluasi tata kelola pariwisata, sehingga diharapkan memberikan kepastian hukum, keamanan, dan kenyamanan bagi wisatawan terhadap produk pariwisata yang ditawarkan.
Kemudian, lanjut dia, memberikan jaminan kepastian hukum bagi pelaku industri pariwisata dalam menyelenggarakan tata kelola pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, dan menyediakan informasi bagi semua pihak yang berkepentingan dalam penyelenggaraan tata kelola pariwisata.
Dari sisi pengusaha, kata dia, wajib menyediakan barang dan/atau jasa pariwisata yang berkualitas, berdaya saing, natural, dan ramah lingkungan.
“Untuk itu, pengusaha pariwisata harus mengutamakan pelayanan kepada wisatawan, persaingan usaha yang sehat, etika bisnis, produk lokal, kearifan lokal, kesejahteraan karyawan, kerjasama antar pelaku usaha pariwisata lokal, serta harus sesuai dengan jenis usaha yang tercantum dalam perizinan,” harapnya, Selasa (4/4).
Sementara itu, dari sisi wisatawan yang berkunjung ke Bali merupakan wisatawan yang berkualitas, yaitu menghormati nilai-nilai budaya, tradisi, dan kearifan lokal, ramah lingkungan, waktu tinggal lebih lama, berbelanja lebih banyak, memberdayakan sumber daya lokal, melakukan kunjungan ulang, berperilaku tertib dengan selalu menggunakan sarana transportasi usaha jasa perjalanan wisata.
Tjok Bagus menambahkan, program pariwisata berkualitas dan bermartabat merupakan upaya untuk melindungi tagline ‘pariwisata budaya’ agar tetap bisa berkelanjutan.
Mengingat, pariwisata Bali tak hanya mengandalkan bentangan alam yang indah, seperti pemandangan pegunungan, hamparan sawah, hingga bentangan pantai berpasir putih, maupun pantai berpasir hitam, akan tetapi juga ragam budaya yang masih lestari dan dilakukan secara sadar, tanpa paksaan oleh masyarakat Bali.
“Ini adalah keunikan dan keunggulan Bali dibandingkan daerah tujuan wisata yang ada di dunia. Bali memiliki kelebihan dari sisi budaya, dan ditambah keramah tamahan masyarakatnya, sehingga wisatawan yang ke Bali, berkeinginan untuk tinggal lebih lama, dan menceritakan kepada sanak saudaranya saat mereka kembali ke negaranya,” ungkapnya. alt