Bali Digital Festival Penanda Bali Era Baru

oleh -57 Dilihat
Gubernur Bali, Wayan Koster

DENPASAR, POS BALI – Bali Digital Festival ke-II tahun 2023, merupakan program Pemerintah Provinsi Bali sebagai penanda Bali Era Baru. Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima redaksi POS BALI, Senin (29/5).

Dikatakan, Bali Digital Festival merupakan program yang dilaksanakan sebagai respon terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis teknologi digital yang menjadi ciri pemajuan masyarakat dunia yang harus diikuti bersama.

Karena itu, lanjut dia, Pemerintah Provinsi Bali pada tahun ini, dalam rangka memperingati Rahina Tumpek Landep sebagai hari ketajaman pemikiran dalam meraih ilmu pengetahuan dan teknologi melaksanakan program Bali Digital Festival yang puncaknya akan terselenggara tanggal 2 – 4 Juni 2023 di Kota Denpasar. “Kepada adik – adik milenial semua yang memiliki talenta, silahkan ikut bergabung dalam acara Bali Digital Festival,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana menyampaikan, Digital  Festival merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Bali sebagai upaya menghidupkan dan mengembangkan industri kreatif, serta digital sebagai salah satu pilar perekonomian Bali.

“Bali Digifest tahun 2023 diawali dengan kegiatan pendahuluan pre-event berupa creative fun walk di empat kabupaten/kota. Pertama ada di Gianyar, Buleleng, Tabanan, dan nanti tanggal 4 Juni di Kota Denpasar. Serta roadshow kampus di 15 kampus prioritas yang telah memiliki inkubator bisnis dan sejenisnya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, puncaknya akan diselenggarakan di Taman Budaya Provinsi Bali. Berbeda dengan tahun lalu, kegiatannya hanya fokus di satu titik lokasi. “Pre-event ini tujuannya supaya masyarakat di kabupaten/kota mengenal apa itu digital festival,” jelasnya.

Gede Pramana menambahkan target dari event tersebut tentu Pemerintah Provinsi Bali ingin Bali ini bisa menerapkan dunia digital yang positif. “Orang Bali agar bisa memanfaatkan dunia digital sesuai kondisi kita. Ada alam, manusia dengan kemajuan digital tetap menjaga alam budaya adat dan tradisi, bagaimana agar bisa memanfaatkan ini,” tegasnya. alt

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *