DENPASAR, POS BALI – Garam produk lokal Bali kini sedang naik daun, dan menjadi primadona. Permintaan juga dikabarkan meningkat.
Tak hanya untuk memenuhi konsumsi lokal, permintaan garam juga masuk industri pariwisata, salah satunya spa. Bahkan, garam lokal Bali kini merambah pangsa pasar Eropa.
“Garam Bali kini jadi primadona. Salah satunya produksi garam yang ada di Kusamba,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana di Jayasabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali di Denpasar, Sabtu (3/6).
Dikatakan, produksi garam di Kusamba juga sangat konsisten. Karena telah memiliki rumah kaca sebagai metode produksi. Bahkan, hasil produksinya bisa dua kali lipat.
“Jadi adanya rumah kaca ini, tidak tergantung cuaca. Hujan tetap produksi, stabil dia. Ada dua tempat dengan produksi rumah kaca, yakni Amed dan Kusamba,” jelasnya.
Pihaknya juga berencana bakal mengembangkan rumah kaca ini ke wilayah lain di pesisir Bali. “Nanti kami kembangkan di Tejakula dan sebagainya,” ujarnya.
Disinggung terkait jumlah produksi dan harga jual per kilogram, Sumardiana mengaku tidak hafal. Begitu juga dengan ekspor, birokrat asal Sepang ini menegaskan bahwa itu ranahnya perdagangan. alt