DENPASAR, POS BALI – Tak hanya seni dan budaya yang bakal bisa dinikmati dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV tahun 2023. Lidah pengunjung juga bakal dimanjakan dengan 34 stand kuliner khas bali.
Kuliner itu akan disajikan dalam pertunjukan seni akbar tahunan yang berlangsung sebulan penuh, mulai dari tanggal 18 Juni 2023 di kawasan Taman Budaya Bali di Denpasar ini.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana menyampaikan, 34 stand kuliner itu menyajikan makanan dan minuman khas dari sembilan kabupaten/kota se-Bali.
Mulai dari sajian bedetan kocing, blayag, ayam betutu, sate, serombotan, hingga babi guling. “Penjaringan peserta kuliner dilakukan di masing-masing kabupaten/kota,” katanya, Rabu (14/6).
Sumardiana juga memastikan tidak akan ada produk junk food seperti baby crab, cumi, hingga bakso yang dijual di kawasan Taman Budaya.
“Kami juga memastikan kuliner khas bali yang dijual memang benar-benar higienis. Jangan sampai nanti setelah menikmati kuliner, pengunjung pulang ke rumah diare,” harapnya.
Untuk memastikan itu, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan juga BPOM melakukan sampling setiap satu minggu sekali. “Beberapa makanan akan diambil untuk diuji lab guna memastikan kebersihannya,” ujarnya.
Sumardiana juga mengungkapkan, 34 peserta itu bertanggung jawab terhadap kebersihan, tidak boleh menggunakan pakai plastik sekali pakai, hingga makanan tidak boleh dibawa keliling, dan harus habis untuk menghindari terjadinya timbulan sampah yang berserakan.
“Kami juga bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk menjaga kebersihan di kuliner itu,” pungkasnya.
PKB kali ini mengambil tema “Segara Kerthi: Prabhaneka Sandhi (Samudra Cipta Peradaban)”, dimaknai sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta yang menjadi asal mula lahirnya suatu peradaban.
Pelaksanaan kegiatan PKB akan dimulai 18 Juni hingga 16 Juli 2023, dengan 10 materi kesenian yang akan ditampilkan pada rangkaian PKB tersebut yakni Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Bali World Culture Celebration (Perayaan Budaya Dunia), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni), dan Jantra Tradisi Bali (Pekan Kebudayaan Daerah). alt